JAWARA PROPERTY – Penilaian Properti adalah proses pekerjaan untuk memberikan estimasi dan pendapat atas nilai ekonomi suatu objek penilaian atau properti. Estimasi ataupun pendapat atas nilai ekonomi tersebut umumnya digunakan untuk berbagai tujuan. Misalnya penilaian properti untuk tujuan kepentingan jual-beli/transaksi, lelang, penjaminan utang/agunan, laporan keuangan, pengadaan tanah, asuransi, investasi dan lain sebagainya.
Penilaian properti untuk publik di Indonesia dilakukan oleh suatu profesi yang disebut dengan Profesi Penilai. Penilai ini adalah seseorang yang memiliki kualifikasi, kemampuan, dan pengalaman dalam melakukan kegiatan praktek penilaian.
Dalam memberikan jasanya, seorang Penilai harus berada atau bergabung pada suatu badan usaha yang disebut dengan KJPP. KJPP merupakan singkatan dari Kantor Jasa Penilai Publik. KJPP ini didirikan atas izin dari Menteri Keuangan.
Baca Juga :
Cara Mengetahui Harga Tanah Di Suatu Daerah
Untuk menghasilkan suatu nilai properti, perlu dilakukan penilaian properti dengan menerapkan pendekatan penilaian. Pendekatan penilaian merupakan landasan proses penilaian dilengkapi dengan metode penilaian (KPUP 14.1).
Ada tiga pendekatan yang digunakan dalam penilaian properti, dimana dalam penerapannya, masing-masing properti memiliki karakteristik serta kondisi yang lebih sesuai dalam menggunakan pendekatan penilaian yang satu dibandingkan dengan yang lainnya.
Pendekatan penilaian tersebut antara lain:
- Pendekatan pasar (market approach)
- Pendekatan pendapatan (income approach)
- Pendekatan biaya (cost approach)
Berdasarkan Standar Penilaian Indonesia (bagian KPUP/Konsep dan Prinsip Umum Penilaian), definisi atas pendekatan di atas adalah sebagai berikut:
- Pendekatan pasar menghasilkan indikasi nilai dengan cara membandingkan aset yang dinilai dengan aset yang identik atau sebanding, dimana informasi harga transaksi atau penawaran tersedia.
- Pendekatan pendapatan menghasilkan indikasi nilai dengan mengubah arus kas di masa yang akan datang ke nilai ini.
- Pendekatan biaya menghasilkan indikasi nilai dengan menggunakan prinsip ekonomi, dimana pembeli tidak akan membayar suatu aset lebih daripada biaya untuk memperoleh aset dengan kegunaan yang sama atau setara pada saat pembelian atau konstruksi.
Penilaian properti di masyarakat juga dikenal dengan istilah appraisal. Ini sama saja. Yang penting juga untuk diketahui bahwa penilaian properti tidak hanya untuk menghasilkan nilai pasar yang digunakan untuk kepentingan jual-beli properti, namun masih banyak jenis-jenis nilai lain yang umum digunakan di penilaian properti. Misalnya nilai wajar, nilai asuransi, nilai sewa, nilai investasi, nilai pembangunan kembali, nilai pasar untuk penggunaan yang ada, nilai penggantian wajar yang digunakan sebagai ganti kerugian, dan masih ada jenis nilai lainnya. Jenis nilai ini muncul sesuai dengan tujuan penilaian properti yang dibutuhkan.
Peran Penilai Properti
Peran penilai properti adalah untuk memberikan opini nilai dari suatu properti. Penilai properti adalah profesional terlatih yang menggunakan keahlian, pengetahuan, dan pengalamannya untuk menganalisis berbagai faktor yang dapat memengaruhi nilai properti. Mereka kemudian menerapkan beberapa pendekatan dan metode penilaian properti untuk menentukan estimasi nilai.
Jasa seorang penilai properti sering digunakan oleh perseorangan, perusahaan, lembaga pembiayaan, bank, lembaga pemerintah dan lainnya. Mereka memainkan peran penting dalam transaksi real estat, penjaminan utang, dan perpajakan, karena opini nilai yang dihasilkan oleh mereka digunakan untuk membantu membuat keputusan penting terkait aktivitas perekonomian.
Untuk dapat menghasilkan opini nilai ataupun manfaat ekonomis, penilai properti juga menyiapkan atau melakukan langkah-langkah sebagai berikut, yakni inspeksi lapangan properti, analisis pasar, serta menjelaskan penggunaan pendekatan dan metodologi untuk menghasilkan kesimpulan nilai mereka kepada klien atau pemangku kepentingan lainnya.
Selama melakukan praktek penilaian, penilai properti wajib mematuhi kode etik dan mengacu pada Standar Penilaian Indonesia untuk memastikan akurasi dari pekerjaan.
Baca informasi lebih lanjut mengenai Penilai di peraturan berikut ini: